YAYASAN SWANA SANTA PALANG BIRU
    RUMAH SAKIT PALANG BIRU KUTOARJO
    Jl. Marditomo No. 17 Kutoarjo Purworejo | Call (0275) 641425, 641650 | Ambulance (0275) 641428
    E-mail : rspb_kta@yahoo.co.id | Nomor Layanan Pengaduan : 0812 2909 6818 (Whatsapp)

MENCEGAH AUTISME SEJAK DALAM KANDUNGAN

Autism Spectrum Disorder (ASD) yang dikenal juga dengan istilah autis atau autism merupakan kondisi yang kompleks. Autisme adalah sebutan bagi orang-orang yang mengalami gangguan pada system sarafnya dan mempengaruhi perilakunya sehari-hari atau yang disebut juga dengan neurobehaviour. Secara umum, autism merupakan kelainan perkembangan otak yang membuat penderitanya mengalami kesulitan berkomunikasi dengan orang lain. Kondisi ini menyebabkan gangguan perilaku pada seseorang sehingga membuat ia sulit mengekspresikan diri ataupun memahami pikiran atau perasaan orang lain di sekitarnya.

Hingga saat ini, faktor penyebab autisme masih diteliti oleh para ahli. Meski bergitu, banyak yang mengatakan bahwa faktor genetik sangat mempengaruhi terjadinya kondisi ini, sehingga sebenarnya kondisi ini tidak bisa diubah. Namun, bisa saja penyebabnya beragam atau kombinasi dari berbagai faktor eksternal yang bisa dicegah. 

Meski kondisi autisme umumnya tidak dapat dicegah, tetapi para ibu hamil bisa melakukan beberapa hal untuk menjaga kehamilan tetap sehat dan mengurangi faktor risiko terjadinya autisme. Melansir berbagai sumber, berikut upaya pencegahan yang bisa dilakukan untuk mencegah autisme sedini mungkin sejak dalam kandungan. 

Upaya Mencegah Autisme Sejak dalam Kandungan

  1. Hindari Mengkonsumsi Obat Sembarangan

Studi dalam Journal of The American Medical Association menemukan bahwa obat tertentu seperti valproate (obat untuk jenis gangguan saraf) bisa saja meningkatkan risiko autism saat dikonsumsi selama kehamilan. Oleh karena itu, apabila seorang ibu sakit selama hamil, sebaiknya konsultasikan lebih dulu ke dokter sekiranya jenis obat apa yang aman dikonsumsi.

  1. Cukupi Asupan Zat Besi

Dalams tudi lain, yakni American Journal of Epidemiology menemukan bahwa anak-anak yang lahir dari ibu kekurangan zat besi berisiko lima kali lebih tinggi mengalami autisme. Selain itu, zat besi juga memang penting untuk perkembangan system saraf bayi secara keseluruhansaatberada di dalam kandungan. Pastikan ibu hamil mendapatkan zat besi yang cukup selama hamil. Anda bisa mengonsumsi makanan seperti daging, telur, roti, sereal atau pun suplemen prenatal agar asupan zat besi bisa terpenuhi. 

  1. Perhatikan Kenaikan Berat Badan Selama Hamil

Selain kekurangan zat besi, peneliti juga menyebutkan bahwa, ibu hamil di atas 35 tahun atau yang mengalami besitas, tekanan darah tinggi, dan diabetes dapat meningkatkan risiko melahirkan anak dengan autisme. Maka dari itu, selalu perhatikan kenaikan berat badan Anda selama hamil. Adapun kenaikan berat badan normal selama hamil bergantung pada Indeks Massa Tubuh (BMI) masing-masing ibu hamil. Umumnya, untuk ukuran BMI normal, kenaikan berat badan yang baik adalah 11–16 kg. 

  1. Hindari Paparan Polusi

Sementara itu, menurut studi yang dilakukan oleh peneliti dari Harvard School of Public Health, paparan polusi langsung pada ibu hamil juga bisa menambah risiko terjadinya autisme pada bayi.  “Polusi mungkin berpengaruh. Tapi tantangannya adalah, memahami komponen polusi udara apa yang sekiranya relevan mempengaruhi kondisi ini (autisme), karena polusi udara sendiri bisa melibatkan ratusan bahan kimia dari berbagai sumber,” jelas peneliti bernama Dr. Fallin itu seperti yang dikutip dari laman Parents

  1. Konsumsi Asam Folat 

Asam folat atau vitamin B9 sangat penting untuk perkembangan otak. Ibu yang kekurangan jenis vitamin ini saat hamil bisa meningkatkan risiko autisme pada anak. Maka, Bunda dianjurkan untuk mencukupi kebutuhan asam folat selama hamil. Bisa dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin tersebut atau pun mengonsumsi suplemen folat selama kehamilan dengan dosis tepat.

  1. Lakukan Pemeriksaan Rutin

Agar perkembangan janin dalam kandungan bisa terpantau dengan baik, jangan ragu untuk lakukan pemeriksaan kehamilan rutin. Selain mengurangi faktor risiko autisme sejak dini, pemeriksaan rutin juga bisa bantu mencegah kondisi kesehatan atau penyakit lain yang mungkin dialami ibu hamil atau pun janin.

  1. Hindari Alkohol dan Jangan Merokok

Agar janin tetap sehat, pastikan Anda tidak mengonsumsi alkohol dan tidak merokok. Kebiasaan ini sangat berbahaya untuk kesehatan janin apabila masih dilakukan selama kehamilan. 

  1. Terapkan Pola Hidup Sehat

Selain itu, terapkan juga pola hidup sehat untuk mencegah kondisi autisme pada janin yang dikandung. Pola hidup sehat ini mencakup, mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, olahraga, serta cukupi istirahat dan kelola stres dengan baik. 

  1. Lakukan Tes Kesehatan dan Vaksinasi Sebelum Hamil

Selain itu, ada baiknya Anda juga memeriksa kesehatan dan lakukan serangkaian vaksinasi wajib sebelum merencanakan kehamilan. Selain untuk mencegah faktor risiko autisme, pemeriksaan kesehatan sebelum hamil juga bisa mencegah risiko terjadinya kondisi penyakit lain di kemudian hari. 

 

Di RS Palang Biru Kutoarjo terdapat Klinik Kebidanan dan Penyakit Kandungan (Obstetrics and Gynaecology) yang dilayani oleh 2 orang Dokter Spesialis Obsgyn, yaitu dr. Theresia Jasinta Manu, Sp. OG (K) dan dr. RefialMizan, Sp. OG.

Untuk dr. Theresia Jasinta Manu, Sp. OG (K) praktek di RS Palang Biru Kutoarjo setiap hari Senin, Rabu dan Kamis mulai pukul 13.00 WIB s.d. selesai. Sementara itu, dr. Refial Mizan, Sp. OG praktek di RS Palang Biru Kutoarjo pada hari Selasa, Jumat dan Sabtu mulai pukul 09.30 WIB s.d. selesai.

Di RS Palang Biru Kutoarjo juga menyediakan pelayanan pemeriksaan kehamilan menggunakan Alat Ultrasonografi (USG) secara 2 Dimensi dan 4 Dimensi. USG 2 Dimensi bisa menunjukan organ internal janin yang sedang berkembang secara akurat. Lewat pemeriksaan ini, dokter dapat mendeteksi ukuran bayi, banyaknya air ketuban, serta kelainan fisik pada janin dalam kandungan. USG 4 dimensi mampu menyajikan gambar bergerak layaknya video. Dengan begitu, kita bisa melihat aktivitas janin secara lebih jelas, misalnya saat tersenyum, menguap atau melakukan gerakan lain. Selain itu, Anda juga bisa melihat bagian tubuh janin secara lebih nyata.

Selama ini, ultrasonografi (USG) 4D biasanya hanya 'dimanfaatkan' para orang tua untuk melihat wajah dan aktivitas bayinya di dalam kandungan. Nyatanya, pemeriksaan 4D bukan sekadar itu dan bisa mendeteksi lebih banyak hal lainnya. Kecurigaan adanya kelainan janin juga dapat dideteksi dengan USG 4D. Salah satunya pada kasus kecurigaan bibir sumbing atau mungkin kelainan bawaan lainnya.

Yang pasti, saat melakukan pemeriksaan USG 4D diharapkan para calon ibu dan ayah mendapatkan informasi yang cukup mengenai kondisi janin. Tak cuma sekadar melihat wajah, jenis kelamin, atau memprediksi waktu persalinan, tapi juga mendapatkan info detail tentang kondisi janin saat itu.  Idealnya pasien harus tahu tentang A-Z mengenai janinnya. Misal ketubannya, placentanya, detak jantung, ukuran kepala-kaki, aliran darah, dan lain-lain. Jangan ragu untuk bertanya secara detail pada dokter yang melakukan pemeriksaan.

Meskipun RS Palang Biru Kutoarjo adalah rumah sakit swasta, pasien tidak perlu khawatir atau takut untuk periksa karena mutu pelayanan di RS Palang Biru Kutoarjo telah terakreditasi PARIPURNA oleh KARS (Komite Akreditasi Rumah Sakit).

RS Palang Biru Kutoarjo dapat melayani pasien yang terdaftar sebagai anggota BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan serta pasien yang menggunakan Jamkesda. Untuk Anda yang mengalami kecelakaan lalu lintas, RS Palang Biru Kutoarjo juga telah bekerjasama dengan PT. Jasa Raharja. Selain itu, RS Palang Biru Kutoarjo juga bekerja sama dengan perusahaan asuransi lainnya, antara lain Sinar Mas, Prudential, AdMedika, KAI, BNI Life dan masih banyak lagi.

Salam sehat!

(Dikutip dari berbagai sumber)